Selasa, 04 September 2012

Cara Memperpanjang Umur Menurut Ahli


Tujuh Cara Memperpanjang Umur
Oleh Ibnu | ghiboo.com – Rab, 25 Jan 2012 17:19 WIB


Ghiboo.com - Keingginan untuk berumur panjang menjadi keingginan manusia, tapi tentu saja dalam kondisi yang sehat.
Mitos tentang obat dan cara melakukannya pun dapat ditemui di setiap kebudayaan manusia. Para seniman juga menggambarkannya melalui karya-karya mereka.
Kabar baiknya adalah, ilmuwan sekarang ini semakin mendekati akan adanya obat umur panjang. Tentunya bukan secara harfiah mengartikannya, tetapi ditemukannya cara-cara baru untuk memperlambat penuaan dan proses penyembuhan.
Livescience.com pada awal bulan lalu memberitakan bahwa ada tujuh kemungkinan cara untuk memperpanjang umur, mereka adalah:
1. Senescent Cells
Sebuah penelitian pada November 2011, yang dipublikasikan oleh Journal Nature menyebutkan, sekelompok peneliti dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, US, berhasil menemukan spesial sel yang mereka sebut senescent cells (sel pikun) yang berfungsi mempromosikan penuaan jaringan. Harapannya, dengan membersihkan sel pikun tersebut bisa melindungi dari kerusakan akibat penuaan. Tetapi penelitian ini masih dalam tahap pengembangan karena sementara ini masih menggunakan tikus sebagai percobaan.
2. Kurangi jumlah kalori dalam pola makan Anda
Penelitian awal menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan rendah kalori memiliki umur dua kali lipat dari yang tidak. Dan pada Juli 2008 sebuah penelitian mengumumkan bahwa memakan sedikit kalori dapat menambah umur manusia sebanyak 5 tahun.
Diet ini tampaknya bekerja dengan menurunkan rata-rata metabolisme tubuh, mengurangi frekuensi sakit berkaitan dengan umur, dengan mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi dengan mengurangi level hormon thyroid, ungkap studi pada Juni 2008 dalam Journal Rejuvenation Research.
Hal tersebut mendapat dukungan melalui penelitian yang diungkapkan Journal of Nutrition pada Januari 2009. Namun dampaknya bagi manusia masih diperdebatkan.
3. Anda adalah apa yang Anda makan.
Studi terhadap tikus yang dipaparkan di Association for Cancer Research pada April 2010, mengindikasikan bahwa apa yang orangtua Anda dapati baik dari makanan atau lingkungan sekitarnya dapat berdampak tidak hanya bagi kesehatannya sendiri, tetapi juga terhadap keturunannya.
Penelitian serupa yang dipublikasikan di Journal Cell, Desember 2010 menyatakan bahwa diet ayah dapat mempengaruhi ratusan gen keturunannya, termasuk gen yang berhubungan dengan lemak, kolesterol dan prosesnya di hati. Perubahan gen seperti ini disebut epigenetic.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal Nature 2011, setidaknya dalam cacing, perubahan epigenetic ini dapat diturunkan hingga beberapa generasi.

4. Bekerja keras
Menurut sebuah penelitian terhadap 1.500 anak-anak dari 1920 sampai mereka wafat, menyimpulkan bahwa, seorang pekerja keras dan teliti memiliki umur yang lebih panjang.
Hasil ini diterbitkan pada Maret 2011 dalam sebuah buku "Proyek panjang umur: Penemuan mengejutkan terhadap kesehatan dan panjang umur dari Landmark Eight-Decade Study" (Hudson Street Press). Hal ini mengindikasikan bahwa orang yang dapat diandalkan dan teliti rata-rata memiliki risiko kecil terhadap penyakit berbahaya dan memiliki hubungan yang stabil. Serta meningkatnya kesehatan, kebahagiaan dan usia.
Sikap yang teliti dan pekerja keras dapat memperpanjang umur dua hingga tiga tahun dan sama dengan 20 persen hingga 30 persen penurunan risiko kematian dini.

5. Mutasi gen
Gen memiliki peran penting terhadap usia kita. Sebuah studi dari Ecuadorians dengan sindrom Laron yang menyebabkan kekerdilan, mengejutkan para peneliti. Mereka menemukan bahwa manusia mini dari Amerika Selatan kebal terhadap kanker dan diabetes.
Dua penyakit tersebut disebabkan oleh mutasi protein yang mengatur bagaimana sel tumbuh dan terbagi. Dan ternyata mutasi itu memutus sinyal tumbuh pada tubuh. Namun membuat tubuh menjadi kebal terhadap kanker dan diabetes.
Meski tidak ada satu pun pengidap Laron meninggal karena dua penyakit tersebut, tetapi umur mereka lebih pendek daripada manusia normal. Penelitian lain menunjukkan, risiko tingginya tingkat kematian mereka disebabkan karena berbagai macam kecelakaan dan yang berkaitan dengan alkohol.
Setidaknya, studi lebih lanjut mengenai mutasi tersebut dapat menjadi harapan bagi manusia untuk memperpanjang umur.

6. Menikah
Butuh alasan untuk segera menikah? Bagi pria, hasilnya dapat berarti umur yang lebih panjang. Data dari buku "Proyek panjang umur" mengindikasikan bahwa pria yang menikah dan langgeng cenderung memiliki umur di atas 70, dan kurang dari sepertiganya yang sudah bercerai mencapai umur tersebut. Sedangkan pria yang tidak menikah hidup lebih lama dari yang bercerai (bukan yang sepertiga) tapi kalah dari yang tetap langgeng.
Bagi wanita efeknya lebih kecil, tapi tetap ada. Rata-ratanya, pria menikah hidup 10 tahun lebih lama daripada yang tidak dan wanita menikah sekitar 4 tahun lebih lama daripada yang tidak.
Ada beberapa hipotesis mengapa pria menikah berumur lebih panjang. Pertama, mungkin pria akan hidup lebih sehat dan mengambil risiko lebih sedikit setelah menikah, atau istri mereka membantu mereka tetap terhubung dengan kehidupan sosial, karena bersosialisasi mempunyai dampak positif terhadap umur yang panjang.

7. Protein Arrestin
Cacing yang menjadi favorit para peniliti, nematode C. elegans membuat terungkapnya sebuah protein yang disebut arrestin dan dipercaya dapat mempengaruhi usianya.
Lahir tanpa arrestin berarti, cacing dapat hidup tiga kali lebih lama daripada biasanya. Sedangkan dilahirkan dengan arrestin berlebih, umurnya terpotong sepertiga.
Namun studi masih dilakukan bagaimana sel-sel yang mempengaruhi hewan-hewan lab (tikus dan cacing) dapat membantu memperpanjang umur manusia.
Studi lain memperkuat hal tersebut yang diterbitkan oleh Journal of the American Geriatrics Society pada Agustus 2011 yang mengatakan bahwa, pola hidup cenetarian (manusia yang berumur lebih dari 100 tahun) sama dengan sebagian besar manusia lain. Seperti seorang wanita yang berumur 107 tahun telah merokok selama 90 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa genetik memiliki peran besar terhadap cenetarian. Tapi perlu diingat, Anda jangan terjatuh dari gaya hidup sehat karena genetik itu adalah semacam permainan kesempatan.
Sumber: http://id.she.yahoo.com/tujuh-cara-memperpanjang-umur-103859448.html

Nasehat Centenarian


Nasihat Panjang Umur dari Manusia Tertua di Dunia
Oleh Lia Grainger | Yahoo! SHE 

Apa yang harus dilakukan agar bisa menjadi orang paling tua di dunia? Besse Cooper tahu jawabannya. Centenarian (orang yg umurnya seratus tahun atau lebih) asal Amerika tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-116 pada Sabtu lalu, suatu pencapaian yang hanya pernah diraih oleh delapan orang.

Orang tertua di dunia itu — gelar yang dia dapat sejak 2011 — merayakan ulang tahunnya bersama dengan teman dan keluarga di rumah perawatan tempat dia tinggal di Monroe, Georgia. Cooper lahir di Tennesee pada 1896, dan pindah ke Monroe untuk mencari pekerjaan sebelum Perang Dunia I. Dia tinggal di kota kecil tersebut sejak saat itu.

Jadi apa rahasia panjang umurnya? “Aku tidak mengonsumsi makanan cepat saji,” adalah salah satu tips yang diberikan Cooper kepada Guinness Book of World Records.

Apakah itu gen atau gaya hidup, kita tidak bisa membantah bahwa Cooper memberikan beberapa nasihat yang baik agar tetap panjang umur: “Aku menyelesaikan semua masalahku sendiri,” tuturnya.

Cooper bukan hanya satu-satunya centenarian yang membagikan tips agar tetap panjang umur. Di dalam buku “The Blue Zones”, pengarang Dan Buettner mengidentifikasi lima zona di dunia tempat orang hidup lebih lama secara signifikan daripada tempat lainnya: Sardinia di Italia, Okinawa di Jepang, Loma Linda di California; Semenanjung Nicoya di Kosta Rika dan Icaria di Yunani.

Buettner dengan hati-hati mempelajari apa yang dilakukan secara berbeda oleh orang paling tua di komunitas itu, dan mengumpulkan karakteristik serupa yang dimiliki populasi-populasi itu.

Rupanya, orang-orang yang paling lama hidup di dunia memiliki cara khusus dalam melakukan berbagai hal, termasuk manjaga gaya hidup yang aktif, memiliki tujuan dalam hidup, memiliki ikatan keluarga yang kuat, menjadi bagian komunitas dengan nilai religius yang kuat, mengonsumsi sedikit daging, minum sedikit tapi teratur, dan makan hanya sampai 80 persen kapasitas perut.

CBS mengadakan jajak pendapat kepada 100 centenarian pada 2008, dan menerima respon bahwa hasilnya sangat mirip dengan nilai-nilai yang ditaati oleh centenarian yang tinggal di Blue Zones. Menambahkan idealisme di “Blue Zones”, centenarian asal Amerika mengatakan bahwa tertawa dan memiliki selera humor itu penting. Demikian pula mempertahankan naluri kemandirian, dan tetap mengikuti perkembangan kejadian-kejadian aktual.
Sumber: yahoo

Minggu, 02 September 2012

Kata Ajaib


TIGA KATA AJAIB
 Kisah di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun. Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut,:

---- “Yang terhormat Pak Direktur.
~ Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata “tolong”, setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya.

~ Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan “maaf”, saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

~ Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan “terima kasih” kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.

--- "Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga ALLAH TA'ALLA meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Aamiin.”

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan.

Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Tiga kata “Terimakasih, Maaf, dan Tolong” adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif.

Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri..

***


Sabtu, 25 Agustus 2012

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Jangan Terlena Pertumbuhan Ekonomi
Oleh Herry Gunawan | Newsroom Blog – Jum, 24 Agu 2012

Pidato para pemimpin negeri ini, baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, mencoba melenakan masyarakat. Angka statistik pertumbuhan mereka jadikan andalan untuk menebar iming-iming bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terkuat ke-10 di dunia. Entahlah.

Ketika menyampaikan Nota Keuangan 2013 belum lama ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan tahun depan mencapai 6,8 persen. Tampaknya konsumsi masih menjadi andalan, mengingat belanja pegawai masih lebih tinggi ketimbang belanja modal.

Sekadar mengingatkan, belanja pegawai tahun depan yang naik dari Rp 212 triliun menjadi Rp 241 triliun merupakan anggaran yang dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai negeri sipil atau aparatur negara, baik dalam bentuk uang maupun barang. Ini di luar belanja barang (maupun jasa), seperti perjalanan dinas, seminar atau belanja barang operasional dan lain-lain yang sejenis, yang mencapai Rp 159 triliun.

Sementara belanja modal seperti untuk pembangunan infrastruktur lebih sedikit, yaitu dari Rp 168 triliun pada tahun ini menjadi Rp 193 triliun. Mungkin pemerintah berpikir pengeluaran untuk aparat negara jauh lebih penting ketimbang infrastruktur.

Sejatinya, Sri Mulyani, Direktur Pelaksana Bank Dunia saat berkunjung ke Indonesia pada Juli lalu sudah mengingatkan pemerintah agar berinvestasi pada infrastruktur dan meningkatkan produktivitas. Tampaknya peringatan Sri tidak digubris.

Pemerintah memiliki pertimbangan lain. Mungkin ini jalan yang ingin ditempuh oleh pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian 10 besar terkuat di dunia.

Tetapi ada satu pertanyaan mendasar yang tak kalah penting: kekuatan ekonomi dan pertumbuhan itu untuk siapa sebenarnya? Siapa yang menikmati?

Seakan pemerintah melupakan data ketimpangan pendapatan yang makin dalam di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, pertumbuhan hanya dinikmati 20 persen penduduk negeri ini atau mereka yang menyandang predikat orang kaya. Sementara penduduk dengan kategori pendapatan terendah, jatahnya makin turun dari tahun ke tahun.

Bahkan data BPS itu juga mencatat, indeks GINI Indonesia 2011, terbesar sepanjang sejarah, yaitu 0,41 — setidaknya sejak 1999 seperti tercatat di data BPS. Indeks ini memperlihatkan ketimpangan antara penduduk dengan pendapatan terendah (jumlahnya 40 persen) dengan pendapatan terbesar (20 persen) makin lebar. Pendapatan makin timpang.

Selama bertahun-tahun, indeks GINI Indonesia ada di kisaran angka 0,31 pada 1999 dan menjadi 0,38 pada 2010. Tidak menurunnya indeks ketimpangan ini sudah memperlihatkan bahwa perputaran kue ekonomi, secara komposisi dan prioritas mengatasi kesenjangan, tidak pernah ada perbaikan. Masih bermuara di lingkungan kelompok berpendapatan tertinggi.

Bahkan angka ketimpangan ini tidak pernah disentuh sedikit pun — mungkin malah tak  diurus — dalam setiap tebar pesona Presiden SBY maupun Hatta Rajasa. Para petinggi negeri lebih suka mendeklarasikan kehebatan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi itu. Sebuah hal yang umum terjadi di negara dengan jumlah penduduk besar.

Sementara itu, angka ketimpangan tersimpan rapi di bawah meja. Mungkin lantaran pura-pura dilupakan, kesenjangan pun makin dalam.

Data BPS lebih rinci mengumbar penguasaan pendapatan ini yang rasanya bikin makin miris. Persentase penguasaan ekonomi oleh 20 persen orang berpendapatan terbesar terus naik. Jika pada 2007 penguasaannya masih 44,79 persen dari total pendapatan nasional, tahun lalu sudah 48,42 persen.

Lalu berapa yang dikuasai oleh 40 persen masyarakat dengan pendapatan terendah? Jelas makin menurun. Pada 2007, penguasaaanya masih 19,1 persen. Sedangkan tahun lalu sudah tergerus dan tersisa 16,85 persen.

Kesenjangan antara kaya dan miskin yang makin lebar ini memperlihatkan tidak meratanya kue pembangunan di Indonesia. Distribusi aset ekonomi hanya terpusat pada kelompok kecil masyarakat yang tergolong berpendapatan sangat tinggi.

Penguasaan aset ekonomi masyarakat di luar kelompok pendapatan terbesar makin tergerus. Baik kelompok masyarakat dengan pendapatan terendah maupun masyarakat berpendapatan sedang yang jumlahnya masing-masing 40 persen.

Jadi yang kaya makin kaya, yang miskin makin terpuruk. Karena itu, sungguh menjadi pertanyaan besar, mengapa pemerintah begitu bangga dengan ekonomi yang semakin timpang ini?

Joseph E. Stiglitz, penerima Nobel Ekonomi mengingatkan, ketimpangan ekonomi itu sesungguhnya telah meruntuhkan demokrasi. “Meremehkan prinsip dasar setiap satu orang punya satu suara,” ujarnya dalam wawancara dengan Rolling Stones, Juni 2012.


Herry Gunawan, Pendiri Plasadana.com
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/jangan-terlena-pertumbuhan-ekonomi-.html

Selasa, 21 Agustus 2012

Pembangunan Indonesia Setelah 67 Tahun Merdeka


67 Tahun Indonesia Merdeka: Pola Pembangunan Belum Berubah Sejak Orde Baru
Oleh Ahmad Munjin

Sudah 67 tahun merdeka, Indonesia boleh berbangga atas prestasi pertumbuhan tertinggi kedua di dunia. Sayangnya, pola pembangunan belum berubah sejak Orde Baru.
Pengamat ekonomi David Sumual mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menempati rangking tertinggi kedua di Asia setelah China bahkan dunia. Pada kuartal dua 2012, Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 7,6% dan Indonesia 6,4% (year on year).
Secara historis, India menempati posisi kedua. Sekarang, India hanya tumbuh di bawah 6% ke level 5,4%. “Bisa tumbuh di atas 6% dan melampaui India, merupakan prestasi tersendiri bagi Indonesia,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (14/8/2012).
Masalahnya, kata dia, pertumbuhan tersebut tidak berkualitas. Ukurannya adalah penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dan human development seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain. “Itulah indikator-indikator yang mengukur kualitas pertumbuhan,” ujarnya.
 Apalagi, lanjutnya, porsi PDB di sektor manufaktur terus menurun. Sebelum krisis 1998, porsi manufaktur di atas 30%, lalu turun ke level 27% lima tahun lalu, dan sekarang tinggal 24%. “Pada kuartal I-2012, porsi manufaktur hanya tersisa 23,6%,” ungkap David.
Padahal, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja adalah manufaktur dan pertanian yang justru jadi ukuran kualitas pertumbuhan ekonomi. “Yang meningkat pesat justru sektor pertambangan, jasa, dan perdagangan,” tuturnya.
Padahal, kata dia, sektor-sektor tersebut, kurang menyerap tenaga kerja dibandingkan manufaktur dan pertanian. Lahan pertanian pun semakin kecil. Bahkan, semakin lama semakin termekanisasi seiring perkembangan teknologi sehingga daya serap tenaga kerja pun berkurang.
Lebih jauh David mengakui, tingkat pengangguran Indonesia memang turun ke 6,3% hingga Maret 2012. Angka ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah Indonesia. “Tapi, tenaga kerja itu lebih diserap oleh sektor jasa,” katanya.
Kategori bekerja pun, kata dia, tidak berkualitas. “Terdaftar jadi salah satu anggota organisasi massa juga sudah dihitung sebagai pekerjaan. Ukurannya, masih sangat longgar yakni bekerja dua jam dalam satu pekan terakhir,” ucap David. Begitu juga dengan angka kemiskinan yang cenderung turun dari 24% pada 1998 menjadi hanya 12,5% pada tahun ini.
Nasib serupa untuk indikator tenaga kerja Indonesia (TKI) di mana devisa yang dihasilkannya cenderung meningkat. “Tapi, TKI yang kita kirim, kebanyakan unskilled seperti pembantu rumah tangga yang value added dan gajinya kecil sehingga sumbangannya terhadap devisa pun tidak terlalu besar,” tuturnya.
Kondisi itu, lanjutnya, berbeda dengan tenaga kerja yang dikirim oleh Filipina yang lebih skillful seperti perawat dan dokter.
David menegaskan, banyaknya TKI keluar negeri, jadi indikator PDB Indonesia tidak mampu menyerapnya. “Sebab, barang-barang yang dieskpor kebanyakan barang mentah sehingga nilai tambah terjadi di luar dan otomatis daya serap tenaga kerjanya rendah. Akibatnya, pekerjanya juga sekaligus dieskpor dengan gaji murah,” ujar David.
Di atas semua itu, David menegaskan, pola pembangunan ekonomi Indonesia belum mengalami perubahan sejak Orde Baru tumbang. Sejak puluhan tahun, pembangunan ekonomi lebih terpusat di pulau Jawa, terutama Jabodetabek.  “Karena itu, walaupun Indonesia bisa tumbuh 6,4%, disparitas ekonomi sangat tinggi antara Jawa dan non-Jawa,” imbuh dia.
Kalau dilihat dari pertumbuhan kredit, 25% didominasi pulau Jawa dan luar Jawa jauh di bawah 20%. Jika dilihat dari porsi kredit nasional, Jawa lebih besar 70% sebesar Rp1.500 triliun sedangkan luar Jawa sekitar Rp600 triliun. “Pulau Jawa pun, kebijakan ekonomi lebih dinikmati Jabodetabek,” timpal David.
Dalam dua periode pemerintahan, baru dua tahun terakhir SBY punya perhatian untuk kebijakan jangka panjangnya. Padahal, sejak periode pertama seharusnya sudah bisa diarahkan pada kebijakan infrastruktur, SDM yang skillful dan seterusnya.
Sebelumnya, porsi APBN untuk infrastruktur di bawah 5% jauh lebih kecil dibandingkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 18% dan belanja rutin pemerintah mencapai 16%. “Inilah yang membuat daya saing produk dalam negeri jadi lemah,” ungkapnya.
Karena itu, perhatian pada infrastruktur hampir terlambat karena pemerintahan sudah berjalan hampir 10 tahun dan 2014 berakhir. Sebab, yang penting adalah blueprint dan setiap ganti pemerintahan, kebijakan seharusnya tidak ikut diganti.
Meski terlambat, David meniai positif kebijakan hilirisasi untuk pertambangan dan sektor perkebunan. Antara lain, coklat yang tidak bisa diekspor mentah. Sebab, Indonesia merupakan penghasil coklat terbesar dunia tapi tak satu pun merek coklat Indonesia yang terkenal di dunia. “Sekarang jika dieskpor mentah terkena bea keluar 20%. Ini cukup positif,” tegas dia.
Tapi, dia menyarankan, jangan serta merta melarang untuk ekspor tapi tanpa memperbaiki daya saing. Untuk eskpor bahan tambang, harus dipikirkan produk jadinya apakah bersaing (daya saing) atau tidak dengan barang produk negara lain seperti China dan Jepang.
Untuk nikel, Indonesia menghentikan ekspor ke China, tapi negeri Tirai Bambu itu bisa impor dari Filipina. “Keterbatasan kita selalu infrastruktur. Untuk angkut tambang termasuk nikel ke pelabuhan jalannya masih rusak yang setelah krisis 1998, pembangunan infrastrukturnya terbengkalai,” imbuhnya.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/67-tahun-indonesia-merdeka-pola-pembangunan-belum-berubah-100800105.html

Selasa, 14 Agustus 2012

Bank Sentral Jepang


Bank Sentral Jepang Pertahankan Langkah Pelonggaran Baru



Bank sentral Jepang (BoJ) pada Kamis mempertahankan langkah-langkah pelonggaran baru dan mengulangi pandangannya bahwa perekonomian telah "meningkat moderat", tetapi memperingatkan krisis utang yang sedang berlangsung di Eropa terus membayangi.
Setelah pertemuan kebijakan dua hari, bank sentral mengatakan, pihaknya mempertahankan alat kebijakannya tidak berubah, program pembelian aset 70 triliun yen (891 miliar dolar AS) sementara juga mempertahankan suku bunga tidak berubah di antara nol dan 0,1 persen.
"Ekonomi Jepang telah mulai meningkat secara moderat karena permintaan domestik tetap kuat, terutama didukung oleh permintaan rekonstruksi menyusul gempa-tsunami 11 Maret," tambahnya.
Ekonomi negara itu terpukul oleh teror tahun lalu, yang mendatangkan malapetaka di produksi industri, sedangkan banjir di Thailand dan penguatan yen yang mencapai rekor tertinggi terhadap dolar di akhir tahun, juga merugikan pertumbuhan.
Pada Kamis, BoJ mengatakan, "ekonomi-ekonomi luar negeri telah menunjukkan peningkatan moderat" tetapi menambahkan bahwa "di pasar keuangan global beberapa kegugupan terus terlihat, terutama karena kekhawatiran tentang masalah utang Eropa".
Eropa merupakan pasar utama bagi produk Jepang dan Tokyo memperingatkan bahwa krisis fiskal zona euro adalah ancaman terbesar bagi pemulihan.
Keputusan BoJ pada Kamis ini, terutama sejalan dengan harapan pasar, dan datang setelah Federal Reserve AS serta Bank Sentral Eropa
(ECB) juga mempertahankan tindakan baru menyusul pertemuan kebijakan terakhir mereka.
"Ekonomi Jepang mulai meningkat di depan negara lainnya," Yuji Kameoka, kepala strategi mata uang di Daiwa Securities, mengatakan kepada Dow Jones Newswires, menambahkan bahwa BoJ kemungkinan akan mengambil sikap "menunggu dan melihat" tentang langkah-langkah baru.
"Ekonomi berkembang seperti China tidak buruk. Ada juga tanda-tanda perbaikan dalam indikator ekonomi AS baru-baru ini. Pengecualian adalah Eropa."
Yen mendapat dorongan setelah keputusan BoJ, dengan membeli euro
di 96,99 yen dan dolar pada 78,36 yen, dibandingkan dengan 97,22 yen dan 78,52 yen sebelumnya.
"Jika Fed mengambil pelonggaran tambahan dan itu mendorong dolar turun terhadap yen dan meningkatkan tekanan deflasi Jepang, BoJ mungkin terpaksa melakukan sesuatu yang baru," kata kepala ekonom Barclays Securities Jepang, Kyohei Morita.
Jepang telah terjebak dalam spiral deflasi selama bertahun-tahun dengan upaya untuk melawan kecenderungan umum dari penurunan harga memiliki dampak yang kecil.
Bulan lalu, BoJ mengatakan, pihaknya memperkirakan ekonomi Jepang ekspansi 2,2 persen pada tahun fiskal sampai Maret 2013, sedikit lebih rendah dari proyeksi April pada 2,3 persen, namun masih di atas perkiraan Januari sebesar 2,0 persen.
Bank sentral mempertahankan perkiraan pertumbuhan 1,7 persen untuk tahun fiskal berikutnya tidak berubah.
Sementara bank tidak membuat langkah kebijakan utama setelah pertemuan Juli, pihaknya mengatakan akan mengubah kebijakan dengan mengurangi jumlah pinjaman suku bunga tetap yang ditawarkan sebesar lima triliun yen, sementara meningkatkan pembelian diskon surat utang negara pada jumlah yang sama. (tp)
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/bank-sentral-jepang-pertahankan-langkah-pelonggaran-baru-090011672--finance.html

Inflasi India


Inflasi India Melambat Hingga 6,87 Persen

 

New Delhi (AFP/ANTARA) - Inflasi India melambat secara tak terduga pada Juli menjadi 6,87 persen dari tahun sebelumnya, data menunjukkan pada Selasa, membuat bank sentral lebih banyak ruang untuk menurunkan suku bunga untuk memacu ekonomi yang melambat.
Inflasi pada Juli jauh di bawah perkiraan rata-rata 7,4 persen dalam jajak pendapat dari 17 ekonom oleh Dow Jones Newswires dan juga di bawah perkiraan untuk Juni sebesar 7,25 persen.
Bank sentral India berada di bawah tekanan politik dan bisnis untuk menurunkan suku bunga guna membantu meningkatkan perekonomian, tetapi inflasi dilihat oleh para analis terlalu tinggi untuk secara tajam mengurangi biaya pinjaman.
Meskipun masih di atas tingkat kenyamanan bank, sebesar lima sampai enam persen, angka inflasi Juli mungkin membuat bank lebih mudah untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada September, kata analis.
Perekonomian India yang pernah tumbuh pesat hanya tumbuh sebesar 5,3 persen antara Januari dan Maret, ekspansi terlambat kuartal tahunan dalam satu dekade terakhir. (yg/ik)
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/inflasi-india-melambat-hingga-6-87-persen-105609569.html