Bank Sentral Jepang Pertahankan Langkah Pelonggaran Baru
Bank
sentral Jepang (BoJ) pada Kamis mempertahankan langkah-langkah pelonggaran baru
dan mengulangi pandangannya bahwa perekonomian telah "meningkat
moderat", tetapi memperingatkan krisis utang yang sedang berlangsung di
Eropa terus membayangi.
Setelah
pertemuan kebijakan dua hari, bank sentral mengatakan, pihaknya mempertahankan
alat kebijakannya tidak berubah, program pembelian aset 70 triliun yen (891
miliar dolar AS) sementara juga mempertahankan suku bunga tidak berubah di
antara nol dan 0,1 persen.
"Ekonomi
Jepang telah mulai meningkat secara moderat karena permintaan domestik tetap
kuat, terutama didukung oleh permintaan rekonstruksi menyusul gempa-tsunami 11
Maret," tambahnya.
Ekonomi
negara itu terpukul oleh teror tahun lalu, yang mendatangkan malapetaka di
produksi industri, sedangkan banjir di Thailand dan penguatan yen yang mencapai
rekor tertinggi terhadap dolar di akhir tahun, juga merugikan pertumbuhan.
Pada
Kamis, BoJ mengatakan, "ekonomi-ekonomi luar negeri telah menunjukkan
peningkatan moderat" tetapi menambahkan bahwa "di pasar keuangan
global beberapa kegugupan terus terlihat, terutama karena kekhawatiran tentang
masalah utang Eropa".
Eropa
merupakan pasar utama bagi produk Jepang dan Tokyo memperingatkan bahwa krisis
fiskal zona euro adalah ancaman terbesar bagi pemulihan.
Keputusan
BoJ pada Kamis ini, terutama sejalan dengan harapan pasar, dan datang setelah
Federal Reserve AS serta Bank Sentral Eropa
(ECB)
juga mempertahankan tindakan baru menyusul pertemuan kebijakan terakhir mereka.
"Ekonomi
Jepang mulai meningkat di depan negara lainnya," Yuji Kameoka, kepala
strategi mata uang di Daiwa Securities, mengatakan kepada Dow Jones Newswires,
menambahkan bahwa BoJ kemungkinan akan mengambil sikap "menunggu dan
melihat" tentang langkah-langkah baru.
"Ekonomi
berkembang seperti China tidak buruk. Ada juga tanda-tanda perbaikan dalam
indikator ekonomi AS baru-baru ini. Pengecualian adalah Eropa."
Yen
mendapat dorongan setelah keputusan BoJ, dengan membeli euro
di
96,99 yen dan dolar pada 78,36 yen, dibandingkan dengan 97,22 yen dan 78,52 yen
sebelumnya.
"Jika
Fed mengambil pelonggaran tambahan dan itu mendorong dolar turun terhadap yen
dan meningkatkan tekanan deflasi Jepang, BoJ mungkin terpaksa melakukan sesuatu
yang baru," kata kepala ekonom Barclays Securities Jepang, Kyohei Morita.
Jepang
telah terjebak dalam spiral deflasi selama bertahun-tahun dengan upaya untuk
melawan kecenderungan umum dari penurunan harga memiliki dampak yang kecil.
Bulan
lalu, BoJ mengatakan, pihaknya memperkirakan ekonomi Jepang ekspansi 2,2 persen
pada tahun fiskal sampai Maret 2013, sedikit lebih rendah dari proyeksi April
pada 2,3 persen, namun masih di atas perkiraan Januari sebesar 2,0 persen.
Bank
sentral mempertahankan perkiraan pertumbuhan 1,7 persen untuk tahun fiskal
berikutnya tidak berubah.
Sementara
bank tidak membuat langkah kebijakan utama setelah pertemuan Juli, pihaknya
mengatakan akan mengubah kebijakan dengan mengurangi jumlah pinjaman suku bunga
tetap yang ditawarkan sebesar lima triliun yen, sementara meningkatkan
pembelian diskon surat utang negara pada jumlah yang sama. (tp)
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/bank-sentral-jepang-pertahankan-langkah-pelonggaran-baru-090011672--finance.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar